Minggu, Februari 22, 2009

Tangkuban Perahu

Bila saja saya tidak cantumkan lokasi foto ini, banyak orang akan menyangka lokasi foto ini bukan di Indonesia....Ini adalah foto piknik kami sekeluarga ke Bandung pada liburan tahun ajaran baru pertengahan tahun 2008

Dengan kesibukan yang ada akhirnya disempatkan pula kami adakan perjalanan keluar kota yang mudah dicapai dari Jakarta. Waktunya kami ambil pada akhir masa liburan ajaran baru dengan harapan tidak terjadi kemacetan jalan & kepadatan tempat-tempat tujuan wisata. Bandung pada akhirnya kami putusa
kan menjadi tujuan perjalanan. Dengan mengajak salah satu keponakan, kami lakukan perjalan melalui TOL Cipularang menuju Bandung dengan lancar. Pada hari pertama kami hanya jalan-jalan didalam kota bandung saja sambil mencari tempat makan yang unik & distro tentunya.

Tujuan pada hari kedua adalah Tngkuban Perahu. Saya saja walaupun kuliah sekitar 4,5tahun di bandung, belum pernah kedaerah wisata itu. Setelah sarapan pagi kami langsung menuju Lembang melalui jalan Setiabudi. Memang jalan-jalan masih banyak wisatawan sehingga masih agak macet disekitar geger kalong. Setelah melalui daerah itu perjalanan mulai lancar dan samapilah dipintu masuk jalan menuju puncak gunung / kawah Tangkuban Perahu. Jalan pertama relatif datar semakin lama semakin curam dan jalan rusak berbatuan. Setelah sampai di daerah sekitar puncak, didapat jalan raya dilingkungan ini yang sangat bagus (hotmix) dam kami mencari tempat parkir yang relatif nyaman.

Udara sangat cerah, sehingga seluruh permukaan kawah terlihat jelas, bahkan jatuhnya sinar matahari pada pukul 10 an ini tampak sangat cantik. Dengan kondisi sinar matahari yang indah inilah saya berusaha mencari sudut tertentu yang cukup cantik untuk dijadikan latar belakang foto-foto kami. Hasilnya anda bisa lihat sendiri dari foto-foto terlampir. Padahal kami hanya menggunakan camera digital kecil.







Setelah berjalan setengah lingkaran dari kawah ini, kami akhirnya kembali lagi kearah tempat parkir sambil mampir kedaerah ruang penerangan. Didekat kantor inilah kami akhirnya menyempatkan membeli Ketan Bakar dari seorang ibu-ibu tua yang masih bersemangat bekerja demi menghidupi keluarganya. Dalam kesejukan udara yang mulai terasa semakin dingin. Ketan bakar ini menjadikan makanan yang paling enak dengan dicampur srundeng (kelapa goreng) yang gurih, rasa lapar agak sedikit berkurang.

Ternyata cuaca mulai kurang bersahabat, kabut mulai turun sehingga permukaan kawah tidak terlihat...Kasihan sekali wisatawan-wisatawan yang baru sampai dilokasi pada siang hari. Wah..benar-benar sangat beruntung hari ini...