Kadang karena kesibukan bapak Ketua, saya harus mewakili beliau menghadiri undangan dari Instansi Pemerintah terutama dari jajaran Departemen PU serta Lembaga Serifikasi Nasional (LPJKN). Wahn ini kegiatan baru yang membuat saya gamang saat pertama kali melakukannya. Maklum saya dulu banyak bekerja dibelakang meja dan bertemu orang hanya untuk kepentingan usaha sendiri, kalau saat ini harus mewakili keberadaan Orang banyak.
Rabu, Desember 16, 2009
Ikatan Arsitek Indonesia
Kadang karena kesibukan bapak Ketua, saya harus mewakili beliau menghadiri undangan dari Instansi Pemerintah terutama dari jajaran Departemen PU serta Lembaga Serifikasi Nasional (LPJKN). Wahn ini kegiatan baru yang membuat saya gamang saat pertama kali melakukannya. Maklum saya dulu banyak bekerja dibelakang meja dan bertemu orang hanya untuk kepentingan usaha sendiri, kalau saat ini harus mewakili keberadaan Orang banyak.
Minggu, Desember 13, 2009
Halal Bihalal + Reuni SD
Saat ini 9 okt'09 dengan teman-teman masa SD, karena pada pertemuan sebelumnya tidak terlalu banyak yang hadir, maka hari ini direncanakan lebih serius tapi tetap santai karena gak pake acara2 segala, tetapi cuma ngobrol sana sini dan tertawa tertiwi.
Pas hari yang ditentukan saya ada tugas ke Bandung untuk kontrol kerjaan, tetapi bisa langsung kembali ke Jakarta, sehingga langsung mampir di Resto sekitar Ampera untuk ketemu temen-temen. Seru juga karena muncul wajah baru yang jarang ketemu yaitu pak dokter Nunuk, dokter gigi Emmy, Ato & Ochie. Yang lain relatif sering kumpul seperti Wiwik, Kitoek, Hendro, Dudit, Elvie & Nita.
Setelah makan kenyang dan waktu sudah menunjukan pukul 10 malam kami harus keluar karena Resto mau tutup. Merasa kurang lama ngobrolnya kami cari lokasi lain yang bisa buat nongkrong aja yang buka sampai malam. Kira-kira 1 km dari Resto pertama menuju kearah kemang kami dapat nongkrong yang lumayan bisa buka sampai agak malam yaitu di Tea Addict.
Karena banyak tertawa dan khawatir mengganggu tamu yang lain, kami sengaja memilih tempat / ruang yang bisa ditutup oleh pintu geser. Semakin malam semakin seru karena cerita-cerita pak dokter yang sering memeriksa pasien wanita, sehingga yang lain penasaran pengen tahu macam-macam yang bisa dijadikan bahan bercanda.
Wah malam udah larut juga, jam 12 sudah....pulang, kapan-kapan kumpul lagi cerita yang lain lagi.
Sabtu, Desember 12, 2009
Ulang Tahun IAI
Pada acara ini menampilkan Para Ex Ketua IAI yang menceritakan proses perkembangan IAI dari mulai berdirinya pada tahun 1959. Awal yang sangat berat memang karena pada 10 tahun pertama anggota IAI hanya bisa mencapai 50 orang kemudian berkembang perlahan-lahan yangsaat ini sudah mencapai 12000 orang yang tersebar diseluruh indonesia bahkan diluar negeri.
Setelah buka puasa bersama dengan makanan berat dan ringan yang diiringi oleh live music instrumental piano & saxophone, acara ditutup dengan foto bersama seluruh peserta yang hadir.
Selasa, September 22, 2009
Senin, September 07, 2009
Akibat Facebook
Dimana sih sebenarnya masa kecil kami? Masih di Jakarta juga, cuma memang dipinggiran pada jamannya, tapi sekarang sudah menjadi pusat perkantoran baru diwilayah selatan. Tepatnya di Pasar Minggu, SD disana dulu tidak banyak yang cukup dikenal SDN Pejaten 3, SD Bea & Cukai...SMP XLI. Walau dipinggiran tetapi kualitas pelajarannya bagus lho! Lihat aja prestasi2 kami saat ini....ha..ha...GR boleh kan.
Kalau mengingat masa itu sangat prihatin tapi senang rasanya. Listrik PLN sempat belum ada, jadi harus menggunakan Genset ditiap rumah, TV hitam putih tentunya dan orang kampung disekitar perumahan kami pada malam hari akan datang kerumah ikut nonton TV mengintip dari jendela teras rumah kami. Sekolah kami juga belum seluruhnya permanen, ada yang pakai lantai semen dan dinding kayu. Banyak teman-teman yang tidak bisa membeli sepatu, sehingga hanya menggunakan sandal bahkan tanpa alas kaki.....sayang foto-foto dijaman itu sudah banyak yang raib.
Jumat, Juli 17, 2009
Ulang Tahun !!!
30 Maret 2009 tepatnya sweet seventeen putriku Devita yang cantik ini berulang tahun. Maunya sih dibuatkan acara yang agak besar dengan mengundang teman-teman sekolahnya, tapi ternyata dia cukup memahami kondisi kami saat ini sehingga diputuskan untuk merayakan dengan teman2 dekat saja. Ke Karaoke & makan bersama di D'Cost, lumayan gak terlalu memakan biaya banyak...Bahkan tepat pada hari ulang tahunnya, teman-teman smp Devita datang ke rumah membuat surprise dengan berkumpul dikamar tidurnya menunggu dia datang pulang dari sekolah...
Sepuluh hari kemudian Dita istriku Ulang Tahun yang ke 45 .... Dibulan april keluarga besarku banyak yang juga b erulang tahun termasuk Ibuku. Seperti kebiasaan kami setiap bulan april keluarga besar kami berkumpul untuk merayakan ulang tahun bersama-sama terutama untuk Ibuku. Karena tahun ini jatuh pada 17 tahu Devita, maka kami adakan acara diluar rumah. Musik adalah hobby keluarga, apalagi anak tertua kami adalah pemusik pemain percusion kuliah di Institut Musik Indonesia semester 4 dan Devita telah berlatih menyanyi di EMS (Elfa's Music School) sejak smp. Agar bisa bermain Band anakku tertua Dewo memilih tempat di The Rock Cafe dan diadakan siang hari agar seluruh keluarga dapat hadir.
- Foto Keluarga - Hartaku
Dhewo bermain Drum
- Ziarah ke Makam Bapak - Inilah Orang Tua kami yang masih tersisa
Rabu, Maret 04, 2009
Kantor Baru
Banyak hal-hal yang diluar dugaan waktu mau dapat kantor ini, memang kalau Tuhan sudah punya mau apa saja bisa terjadi tanpa direncanakan. Sewaktu sewa kantor di panglima polim sudah hampir habis, saya belum sempat cari tempat gantinya. Kalau kepepet paling nyewa diruang kosong dirumah orang tua saya di pasar minggu, sementara kerjaan lagi padat karena harus ngejar akhir tahun anggaran proyek pemerintah...Ada tempat yang pernah kami survey atas info dari OB Casmudi, hampir deal tapi kok rasanya kurang ok, terus kita coba cari tempat lain.
Setelah libut tahun baru kami cari waktu kosong bersama dengan teman sekantor jalan ke daerah sedikit keselatan dari panglima polim, niatnya supaya lebih murah sewanya. Ada rekan saya yang pernah lihat rumah didaerah cipete mau disewa dan sedang direnovasi, sehingga informasi itu yang kita pakai sebagai tujuan survay. Akhirnya kami nyoba mampir, walaupun agak kurang yakin karena tanahnya besar, begitu pula rumahnya, posisi di jalan yang relatif ramai, wah mahal nih perkiraan kami. Kondisi rumah memang kurang baik karena rumah tua tahun 70an posisi dibawah jalan raya & tampaknya drainage juga kurang bagus. Secara kebetulan sekali pemilik rumah ini sedang mampir untuk mengontrol tukangnya yang sedang bekerja, sehingga bisa ditanyakan langsung mengenai biaya sewa rumah ini. Penawaranan dari si Empunya rumah diluar dugaan kami, karena harga sewanya tidak semahal rumah yang perah kami survay sebelumnya, padahal kondisinya jauh lebih baik. Cuma ada yang menjadi kekhawatiran saya adalah sewa harus untuk 3 tahun...uang dari mana ya? Dari awal untuk mengringankan sewa saya bergabung dengan teman2 dari perusahaan lain untuk sewa kantor bersama, karena kebetulan jenis kegiatan hampir sama dan suatu saat bisa bersinergie.
Setelah kami katakan minat kepada pemilik rumah, kami jalan pulang ke kantor panglima polim untuk menenangkan diri sambil berfikir bagaimana caranya bisa mendapatkan rumah itu...Setelah itu banyak sekali info yang menguatkan kami untuk menyewa rumah itu. Malam harinya Pemilik rumah menyanyakan tindak lanjut kami, rekan kami yang lain semangat sekali mendengar tempat ini karena dekat dengan sekolah anaknya di Al Ikhlas, ada yang dekat dengan rumahnya, dekat dari kantor sebelumnya, kalau saya lebih mudah pulang tapi jauh bila harus jemput sekolah anak saya di blok M. Akhirnya keesokan harinya kami berunding untuk mengatur strategi keuangan dan agar peluang ini tidak diambil oleh orang lain kami harus juga cepat memutuskan.
Posisi kuat kami adalah bahwa rumah itu besar dengan kualitas sepereti itu sehingga mungkin sulit bagi pemilik mendapatkan penyewa, jadi kami beranikan diri untuk negosiasi. Akhirnya negosiasi berjalan lancar dengan sedikit penurunan nilai kontrak, tetapi kalau untuk 3 tahun tetap berat buat kami. Akhirnya kami coba cari akal agar kedua belah pihak tidak dirugikan, sehingga sampai pada kesepakatan yang disetujui kedua belah pihak yaitu pembayaran 50% dimuka & sisanya cicilan perbulan dalam 10 bulan kedepan. Setelah putus Down Payment kami berikan 5 juta rupiah sehingga kami sudah bisa menyusun jadwalpindah kantor yang sebelumnya tidak terpikirkan.
Sambil kami mengepak dokumen2 lama serta membongkar furniture2 knock down, dilakukan pula pengecatan ulang rumah sewa tersebut agar tampak lebih nyaman. Ada beberapa sekat ruang semi permanen yang harus kami bongkar, memperbaiki dinding2 yang lembab & bocor. Tepat hari libur Nyepi, Senin 26 Januari kami niatkan syukuran kecil-kecilan dengan mengundang santri dari Masjid terdekat Al Ikhlas.
Baru kami merapikan kantor, tamu yang datamh sudah banyak. Apalagi setelah kami resmi berkantor disini rasanya tamu tidak pernah berhenti datang, bahkan panggilan dari beberapa klien lama kami datang untuk memberikan pekerjaan baru. Tampaknya kantor ini membawa BERKAH, terima kasih ya Allah, sejak awal ini merupakan kehendak Nya, saya rasakan itu...
Selasa, Maret 03, 2009
Makan-Makan
Pilihannya hanya ada dua, biasa atau istimewa (pakai telor dadar) dan pedas atai tidak selalu juga ditanyakan. Walaupun isinya standar cuma ketupat, tahu,telur & sedikit sayuran kecambah & kol tetapi ada sedikit gorengan seperti cakwe serta bumbu kacang dengan kuah yang segar membuar rasanya luar biasa. Tentunya ditambah kriuknya kerupuk kampung membuat sempurna rasanya.
Pilihan minuman standar seperti warung pada umumnya, jeruk atau minuman botol.
Sering juga saya mampir makan ketupat ini di cabang bintaro dekat rumah, biasanya untuk sarapan pada hari libur.
Pokoknya nyam-nyam lah...
Minggu, Februari 22, 2009
Tangkuban Perahu
kan menjadi tujuan perjalanan. Dengan mengajak salah satu keponakan, kami lakukan perjalan melalui TOL Cipularang menuju Bandung dengan lancar. Pada hari pertama kami hanya jalan-jalan didalam kota bandung saja sambil mencari tempat makan yang unik & distro tentunya.
Tujuan pada hari kedua adalah Tngkuban Perahu. Saya saja walaupun kuliah sekitar 4,5tahun di bandung, belum pernah kedaerah wisata itu. Setelah sarapan pagi kami langsung menuju Lembang melalui jalan Setiabudi. Memang jalan-jalan masih banyak wisatawan sehingga masih agak macet disekitar geger kalong. Setelah melalui daerah itu perjalanan mulai lancar dan samapilah dipintu masuk jalan menuju puncak gunung / kawah Tangkuban Perahu. Jalan pertama relatif datar semakin lama semakin curam dan jalan rusak berbatuan. Setelah sampai di daerah sekitar puncak, didapat jalan raya dilingkungan ini yang sangat bagus (hotmix) dam kami mencari tempat parkir yang relatif nyaman.
Kamis, Januari 15, 2009
Proses kematangan sebagai seorang ARSITEK
Setelah lulus dari ITB jurusan Arsitektur di wisuda bulan Maret 1984, saya sebenarnya tidak ingin langsung bekerja disebuah perusahaan konsultan arsitek. Ada keinginan untuk istirahat kira-kira 3 bulan diisi dengan membantu kegiatan rekan-rekan senior dengan status freelance. Hal ini sempat saya lakukan dengan membantu rekan saya yang lebih senior dalam sebuah kompetisi perancangan tingkat dunia, kemudian membantu dosen pembimbing saya dalam presentasi akhir membuat image 3 dimensi Masjid Agung di Palembang. Sambil menunggu waktu kebebasan selama 3 bulan, saya mulai membuat surat lamaran kerja diperusahaan konsultan nasional. Kriteria dalam membuat aplikasi waktu itu sangat sederhana ;
- Saya tidak ingin bekerja di tempat perusahaan yang didirikan oleh dosen-dosen senior seperti Atelier 6, Encona, Team 4, dll.
- Lokasi di Jakarta selatan, karena waktu itu saya tinggal dengan orang tua di Ragunan Pasar minggu.
- Lamaran kerja hanya kepada perusahaan konsultan arsitek, karena mimpi saya dari sejak dulu ingin menjadi Arsitek.
Mungkin ada lebih dari 10 lamaran saya buat , beberapa perusahaan sempat mewawancarai saya tetapi tidak ada tindak lanjut. Saya sempat dinasehati untuk merubah bentuk surat lamaran kerja ini dengan lebih menampilkan kelebihan yang saya punya saat ini karena pengalaman kerja masih belum punya. Nasehat itu saya ikuti dengan memberikan informasi mengenai saya adalah salah satu dari 4 mahasiswa arsitektur ITB angkatan 79 yang lulus tercepat dalam waktu 4,5 tahun. Memang sebelum itu walau program perkuliahan di ITB dimungkinkan lulus dalam waktu 4,5 tahun, tetapi hampir tidak mungkin dipraktekan di Jurusan Arsitektur karena padatnya waktu perkuliahan denganadanya pelajaran studio yang memakan waktu & persyaratan 2 kali praktek kerja di perusahaan konsultan.
Allah memang punya rencana lain untuk mengabulkan keinginan saya. Secara tidak langsung saya diberitahu rekan seangkatan tugas akhir saya yang sudah lebih dulu bekerja yaitu mas ICON untuk melamar ke PT. Parama Consultant, karena disana sedang membutuhkan seorang arsitek katanya. Setelahsaya kirimkan lamaran ke jalan Asia Afrika no 10 ( saat ini plaza senayan), tidak beberapa lama saya di telepon oleh ibu Titut adalah executive secretary di PT. Parama Consultant untuk diminta datang wawancara . Agak gamang juga saat itu karena saya tidak pernah tahu tentang perusahaan ini dan pada waktu saya menyerahkan lamaran ada kesan perusahaa ini milik orang asing (maklum bahasa inggris saya pas-pasan.
Hari wawancara tiba, saya diwawancarai langsung oleh direktur Parama Consultant yaitu Bapak Suwarmo Soepeno tanpa melalui test-test lain. Saya diminta mengisi form sebelum wawancara, gaji yang saya ajukan 300 ribu rupiah per bulan, tetapi pada saat wawancara ditawar menjadi 250 ribu rupiah dengan masa percobaan 3 bulan. Status sebagai arsitek dianggap staf sehingga tidak mendapatkan uang lembur. Saya diberi waktu 1 hari untuk memutuskan apakah bersedia atau tidak. Keesokan harinya saya ditelepon oleh ibu Titut dan saya putuskan ‘YA’ dengan pertimbangan sudah masuk criteria yang saya harapkan, memang gaji bukan menjadi prioritas saya pada saat itu, pengalaman kerja lebih diutamakan. Dosen wali saya pernah berpesan sewaktu saya ragu untuk memutuskan mengambil tugas akhir bahwa, segera saja ambil kesempatan tugas akhir karena proses belajar itu diluar (pada saat bekerja).
Saya mulai bekerja pada akhir Juni tahun 1984 dan ditugaskan membantu beberapa aristek yang sedang melakukan pekerjaan perencanaan beberapa gedung. Pada masa inilah mulai banyak belajar bekerja sebagai Arsitek. Pada dasarnya saya sengan bekerja jadi hari libur sabtu kadang saya datang untuk melanjutkan pekerjaan yang belum tuntas hari sebelumnya. Untuk maslah disain saya banyak belajar dari Mas Bambang Budiarto, arsitek jebolan Universitas Indonesia ini mempunyai kreatifitas yang tinggi dan skill menggambar yang luar biasa. Karena load beliau sangat padat maka saya diminta untuk mendampingi beliau untuk menghadle pekerjaan yang tidak sempat tertangani. Bimbingan dari Bapak Suwarmo Soepeno (pak Warmo/SS) sebagai direktur & Mas Bambang Budiarto (BB) sebagai Arsitek Senior sangat berarti buat saya. Bahkan setelah beberapa lama saya mulai dipercaya langsung menghandle proyek dari mulai awal perencanaan, bertemu/rapat dengan klien sampai melakukan pengawasan berkala pada saat konstuksi.
Setelah 3 bulan masa percobaan saya berakhir, saya dipanggil kembali oleh Pak Warmo. Karena load pekerjaan Parama saat itu memang sedang tinggi, saya diangkat mejadi karyawan tetap dengan gaji dinaikkan 50% menjadi 375 ribu rupiah. Wah ini sangat luar biasa, ternyata apa yang saya lakukan selama ini dihargai dengan baik oleh perusahaan. Kerja saya semakin semangat, bahkan saya sempat senang kalau menadapat pekerjaan lebih dari satu, sehingga saya bisa belajar memanage waktu menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal. Sejak saat itu pak Warmo atau mas BB sering mengajak saya mendampingi beliau bertemu dengan klien-klien pada saat rapat proyek. Dari situ tentunya saya diminta menindaklanjuti hasil keputusan rapat tadi. Suatu saat mas BB diminta untuk menangani proyek Tunjungan Plaza di Surabaya, sehingga beliau harus tinggal cukup lama disana untukmenangani perubahan-perubahan disain langsung dilapangan selama konstruksi. Dengan kondisi seperti ini di Jakarta menjadi kerepotan karena beberapa arsitek yang di Jakarta kualitas perancangannya tidak sekaliber mas BB. Ternyata mas BB menunjuk saya untuk menghandle pekerjaan perencanaan di Jakarta untuk mensupport pak Warmo menindaklanjuti permintaan-prmintaan para klien.
Yang cukup membuat saya takut yaitu pada saat saya diminta berangkat ke Hongkong sendiri mewakili Parama mendampingi konsultan amerika HOK dalam melanjutkan disain Plaza Indonesia & Grand Hyatt disana. Tinggal disana kira-kira 2 bulan, waktu kesana saya berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma tetapi pada saat kembali saya turun di Bandara Sukarno Hatta. Setelah pulang dari Hongkong , saya mulai dipercaya untuk menghandle sendiri pekerjaan2 perencanan lain atas nama Parama. Proses ini berjalan terus sehingga proses kematangan saya sebagai Arsitek terbentuk.
Saya memang tidak sepandai pak Warmo dan sekreatif mas BB, tetapi saya berusaha mengisi kekosongan yang tidak sempat dilakukan oleh mereka berdua. Kepercayaan yang tinggi ini membuat saya tidak pernah berpikir untuk bekerja ditempat lain & melakukan pekerjaan perencanaan diluar kantor (kaki lima-istilah teman2). Dedikasi yang tinggi ini yang membuat posisi saya di Parama semakin baik dan meningkat. Pada tahun 1989 saya diangkat menjadi Architectural Design Manager kemudian pada tahun 1992 saya diangkat sebagai Deputy Director of Design Division membantu mas BB sebagai Director. Pada tahun 1997 saat krisis moneter mulai menggerogoti Indonesia saya diangkat menjadi Corporate Secretary dan setahun berikutnya merangkap posisi Finance Division Head. Pada masa sulit inilah akhirnya saya banyak belajar bagaimana menghandle sebuah company dengan benar. Hasil yang saya lakukan masa ini kurang memuaskan karena akhirnya Perusahaan harus melakukan PHK massal dan saya mulai mencari pekerjaan diluar kantor untukmendapatkan income tambahan mengingat Parama belum dapat memberikan pekerjaan & penghasilan yang layak.
Sejak tahun 1998 tekanan ekonomi membuat saya mulai berfikir unutk punya usaha sendiri bahkan kalau bisa punya usaha lebih dari satu sehingga dapat menantisipasi bila terjadi krisis ekonomi di masa datang. Pekerjaan-pekerjaan kecil akhirnya mulai saya dapatkan, sempat pula saya bekerja part time di PT. Arkonin sebagai arsitek. Sekitar tahun 2000an Parama mulai bangkit kembali dan saya diminta membantu membentuk tim kecil membangun kembali Parama. Tetapi selama ini ternyata pekerjaan saya diluar Parama semakin bertambah pula sehingga pada septembar tahun 2002 saya memutuskan untuk mengundurkan diri secara resmi dari Parama.
Terima kasih pak Warmo yang telah memberikan bimbingan selama ini dengan pandangan idealis yang tinggi dan selalu positif dalam menghadapi segala masalah. Saya tidak pernah mendengar keluhan beliau walau pernah masa sulit kami alami bersama. Juga untuk mas Bambang (BB) yang banyak mengajarkan trik-trik disain yang benar dengan efisiensi dari segi waktu perencanaannya, tetapi kalau soal kreatifitas itu maslah bakat yang sulit saya pelajari.
Minggu, Januari 04, 2009
Rumah Stroberi - Lembang, Bandung
Swis restaurant ini suasananya cukup ramai, tampaknya ini merupakan tujuan Wisata Kuliner bagi orang Bandung dan pendatang. Sayang sekali steak yang terbaik telah habis, sehingga kami pesan yang ada saja. Tidak salah restaurant pilihan ponakan saya, dengan steak seberat 150 ons ternyata cukup untuk ukuran perut orang indonesia. Dagingnya empuk rasanya istimewa dan yang paling membingungkan harga Steak ini tidak terlalu mahal dibandingkan Steak sejenis yang biasa kami temukan di Jakarta.
Perjalanan hari ini kami tutup sampai disini dan kami langsung kembali ke hotel untuk istirahat.